Melanjutkan perjuangan 41

Jokam Cyber Community [Berpengaruh Tidak Terpengaruh]

the best friendst

the best friendst
"Menampung Aspirasi, Menyampaikan Informasi, Menjalin Komunikasi, Mendekatkan Instituisi"

Jumat, 30 September 2011

Dan Aku Mencintai Mu Karena Alloh Oleh Neng Olish

Cinta itu adalah ketika
timbul perasaan aneh
disekujur tubuhmu baik
ketika kau melihatnya,
mendengarnya, ataupun
ketika kau merasakan kehadirannya di dekatmu.
Adakalanya kau selalu
ingin dekat dengannya,
namun yakinlah, bahwa
jarak yang jauh terkadang
justru mampu mendekatkan hati kalian.
Dan juga sebaliknya,
kedekatan tanpa ikatan
pernikahan seringkali
merenggangkan hati
kalian. Cinta itu tumbuh secara tak
terduga. Terkadang kau
berpikir bahwa kau LEBIH
BAIK mencintai orang
tersebut. Namun ketika
HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat
apa-apa. Biarlah perlahan-
lahan hatimu, bersama
dengan masa yang akan
menghapusnya dari
pikiranmu. Namun ketika HATImu
membenarkan, kau justru
akan dibuat kebingungan
karenanya. Kau justru
akan berpikir ulang
sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu
yg sebenarnya. Cinta karena Allah adalah
ketika kau mengerti, tak
hanya kelebihan dari orang
itu yang kau lihat, namun
juga MEMAHAMI dan
MENERIMA kekurangan- kekurangan yang
dimilikinya. Sungguh pun
kau baru boleh
mengatakan bahwa "aku
mencintainya" setelah kau
benar-benar mengenalnya dengan sebenar-benarnya,
yaitu baik dan buruknya. Cinta karena Allah itu tidak
akan pernah sebatas pada
penampilan dan
kecantikan. Adakalanya
kau akan lebih mencintai
sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang
berkilauan. Karena
sesungguhnya kau sadar
bahwa kau membutuhkan
sebuah kehangatan yang
mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih
daripada sekedar
keindahan yang ternyata
membuatmu beku
kedinginan. Cinta karena Allah itu
TIDAK akan tumbuh dari
kecantikan seseorang.
Namun KECANTIKAN
seseorang justru akan
tampak ketika kau mencintainya. Adalah
bagaimana kau bisa
mencintainya karena
akhlak dan agamanya,
bukan pada rupa, harta,
ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa
menepis kefakiran,
kehinaan, ketidak
bahagiaaan, dan kemudian
menggantinya dengan
kemuliaan yang diridhoi oleh Allah SWT. Cinta karena Allah akan
membuatmu merasa tidak
perlu memiliki meskipun
dalam hatimu kau sangat
ingin. Adalah bagaimana
kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai
orang lain dan bahkan kau
pun bisa berdoa agar
mereka bisa berbahagia. Cinta karena Allah tidak
akan menggiringmu pada
jurang kemaksiatan. Ketika
kau melihat dia dan
mencintainya, hal itu akan
membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi
mampu melihat
kekurangan-kekurangan
dirimu untuk kemudian
memperbaikinya. Cinta Karena Allah tidak
akan membuatmu berpikir
sempit, justru kau akan
berpikir lebih jauh ke
depan, lebih matang, lebih
dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! Kau tidak
akan berpikir dan
membayangkan apabila
kalian sudah pacaran,
namun kau sudah berpikir
ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia
jauh lebih kokoh, suci,
berarti dan bermakna di
hadapan Allah daripada
sekedar pacaran. Cinta karena Allah
terkadang tak tumbuh
dengan sendirinya. Kita
seperti layaknya diberi biji
untuk ditanam. Lalu ia
tergantung pada bagaimana kita
merawatnya. Jika kita baik,
maka baik pulalah perasaan
itu, dan juga sebaliknya.
Terkadang pula bisa jadi ia
tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau
terkadang ingin membunuh
saja perasaan tersebut
namun entah mengapa kau
tak berdaya. Karena
sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan
perasaan cinta tersebut,
namun Rabb yang Maha
Pengasih dan Maha
Penyayang lah yang
berkehendak atas segala perasaan itu. Cinta karena Allah
Bukanlah tentang
bagaimana kalian saling
memandang, namun
bagaimana tentang kalian
melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang
sama. Kalian sadar bahwa
kalian tidak akan mampu
menghadapi perjalanan
tersebut sendirian
melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan
disisimu, yang saling
membantu, saling
meringankan, dan saling
mengarahkan dalam
perjalanan menggapai Ridha-Nya. Cinta karena Allah tidaklah
selalu membutuhkan
beragam kesamaan
diantara kalian. Namun
yang terpenting adalah
kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai
ridha Allah SWT. dalam
dirimu kau pun ingin agar
kau merasa layak untuk
mencintai dan dicintai
olehnya.ya,
mendengarnya, ataupun
ketika kau merasakan kehadirannya di dekatmu.
Adakalanya kau selalu
ingin dekat dengannya,
namun yakinlah, bahwa
jarak yang jauh terkadang
justru mampu mendekatkan hati kalian.
Dan juga sebaliknya,
kedekatan tanpa ikatan
pernikahan seringkali
merenggangkan hati
kalian. Cinta itu tumbuh secara tak
terduga. Terkadang kau
berpikir bahwa kau LEBIH
BAIK mencintai orang
tersebut. Namun ketika
HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat
apa-apa. Biarlah perlahan-
lahan hatimu, bersama
dengan masa yang akan
menghapusnya dari
pikiranmu. Namun ketika HATImu
membenarkan, kau justru
akan dibuat kebingungan
karenanya. Kau justru
akan berpikir ulang
sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu
yg sebenarnya. Cinta karena Allah adalah
ketika kau mengerti, tak
hanya kelebihan dari orang
itu yang kau lihat, namun
juga MEMAHAMI dan
MENERIMA kekurangan- kekurangan yang
dimilikinya. Sungguh pun
kau baru boleh
mengatakan bahwa "aku
mencintainya" setelah kau
benar-benar mengenalnya dengan sebenar-benarnya,
yaitu baik dan buruknya. Cinta karena Allah itu tidak
akan pernah sebatas pada
penampilan dan
kecantikan. Adakalanya
kau akan lebih mencintai
sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang
berkilauan. Karena
sesungguhnya kau sadar
bahwa kau membutuhkan
sebuah kehangatan yang
mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih
daripada sekedar
keindahan yang ternyata
membuatmu beku
kedinginan. Cinta karena Allah itu
TIDAK akan tumbuh dari
kecantikan seseorang.
Namun KECANTIKAN
seseorang justru akan
tampak ketika kau mencintainya. Adalah
bagaimana kau bisa
mencintainya karena
akhlak dan agamanya,
bukan pada rupa, harta,
ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa
menepis kefakiran,
kehinaan, ketidak
bahagiaaan, dan kemudian
menggantinya dengan
kemuliaan yang diridhoi oleh Allah SWT. Cinta karena Allah akan
membuatmu merasa tidak
perlu memiliki meskipun
dalam hatimu kau sangat
ingin. Adalah bagaimana
kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai
orang lain dan bahkan kau
pun bisa berdoa agar
mereka bisa berbahagia. Cinta karena Allah tidak
akan menggiringmu pada
jurang kemaksiatan. Ketika
kau melihat dia dan
mencintainya, hal itu akan
membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi
mampu melihat
kekurangan-kekurangan
dirimu untuk kemudian
memperbaikinya. Cinta Karena Allah tidak
akan membuatmu berpikir
sempit, justru kau akan
berpikir lebih jauh ke
depan, lebih matang, lebih
dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! Kau tidak
akan berpikir dan
membayangkan apabila
kalian sudah pacaran,
namun kau sudah berpikir
ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia
jauh lebih kokoh, suci,
berarti dan bermakna di
hadapan Allah daripada
sekedar pacaran. Cinta karena Allah
terkadang tak tumbuh
dengan sendirinya. Kita
seperti layaknya diberi biji
untuk ditanam. Lalu ia
tergantung pada bagaimana kita
merawatnya. Jika kita baik,
maka baik pulalah perasaan
itu, dan juga sebaliknya.
Terkadang pula bisa jadi ia
tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau
terkadang ingin membunuh
saja perasaan tersebut
namun entah mengapa kau
tak berdaya. Karena
sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan
perasaan cinta tersebut,
namun Rabb yang Maha
Pengasih dan Maha
Penyayang lah yang
berkehendak atas segala perasaan itu. Cinta karena Allah
Bukanlah tentang
bagaimana kalian saling
memandang, namun
bagaimana tentang kalian
melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang
sama. Kalian sadar bahwa
kalian tidak akan mampu
menghadapi perjalanan
tersebut sendirian
melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan
disisimu, yang saling
membantu, saling
meringankan, dan saling
mengarahkan dalam
perjalanan menggapai Ridha-Nya. Cinta karena Allah tidaklah
selalu membutuhkan
beragam kesamaan
diantara kalian. Namun
yang terpenting adalah
kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai
ridha Allah SWT. dalam
dirimu kau pun ingin agar
kau merasa layak untuk
mencintai dan dicintai
olehnya.

Selingkar Keindahan Tangan Ibu Oleh Neng Olish

Ketika ibu saya
berkunjung, ibu mengajak
untuk shopping
bersamanya kerana dia
menginginkan sepasang
baju yang baru. Saya sebenarnya tidak
suka pergi membeli sesuatu
bersama dengan orang lain
dan saya bukanlah orang
yang sabar tetapi walaupun
demikian kami pergi juga ke pusat membeli baju
tersebut. Kami mengunjungi setiap
butik yang menyediakan
pakaian wanita dan ibu
saya mencoba sehelai demi
sehelai pakaian dan
mengembalikan semuanya. Seiring waktu yang berlalu,
saya mulai lelah dan
kelihatan jelas kecewa di
wajah ibu. Akhirnya pada
butik terakhir yang kami
kunjungi, ibu saya mencoba satu baju yang sangat
cantik. Dan kerana ketidak
sabaran saya, maka untuk
kali ini saya ikut masuk
dan berdiri bersama ibu
saya dalam fitting room,
saya melihat bagaimana ibu mencoba pakaian tersebut,
dan dengan susah mencoba
untuk mengenakannya. Ternyata tangan-
tangannya sudah mulai
dilumpuhkan oleh penyakit
radang sendi dan sebab itu
ibu agak kewalahan
melakukannya, seketika ketidaksabaran saya
digantikan oleh suatu rasa
kasihan yang mendalam
kepadanya. Saya berbalik pergi dan
coba menyembunyikan air
mata yang keluar tanpa
saya sadari. Setelah saya
mendapatkan ketenangan
lagi, saya kembali masuk ke fitting room untuk
membantu ibu mengenakan
pakaiannya. Pakaian ini begitu indah,
dan ibu membelinya.
Shopping kami telah
berakhir, tetapi kejadian
tersebut terukir dan tidak
dapat dilupakan dari ingatan. Sepanjang sisa hari itu,
pikiran saya tetap saja
kembali pada saat berada di
dalam fitting room tersebut
dan terbayang tangan ibu
saya yang sedang berusaha mengenakan pakaiannya. Kedua tangan yang
penuh dengan kasih,
yang pernah
menyuapi,
memandikan saya,
memakaikan baju, membelai dan
memeluk saya, dan
terlebih dari
semuanya, slalu
menadah berdoa
untuk saya. Sekarang tangan itu telah
menyentuh hati saya
dengan cara yang paling
berbekas dalam hati saya. Kemudian pada malam
harinya, saya pergi ke
kamar ibu dan mengambil
tangannya, lantas
menciumnya dan yang
membuatnya terkejut, saya memberitahunya bahwa
bagi saya kedua tangan
tersebut adalah tangan
yang paling indah di dunia
ini. Saya sangat bersyukur
bahwa Tuhan telah
membuat saya dapat
melihat dengan sejelasnya,
betapa bernilai dan
berrharganya kasih sayang yang penuh pengorbanan
dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa
bahwa suatu hari kelak
tangan saya dan hati saya
akan memiliki
keindahannya tersendiri. Dunia ini memiliki
banyak keajaiban,
segala ciptaan Tuhan
yang begitu agung,
tetapi tak satu pun
yang dapat menandingi keindahan
tangan Ibu.

Rabu, 28 September 2011

TERUNTUKMU SUAMIKU ,KU TERIMA DIRIMU APA ADANYA oleh Muslimah Solehahan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan …… “Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya. “Kamu selalu pegal- pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal.” “Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.” “Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu.” “Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.” “Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir. “Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.” Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya. “Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.” “Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.” Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga” Sumber Source : Page "ISTRI SHOLEHAH CALON RATU BIDADARI SYURGA" Referensi Lainnya : http:// kembanganggrek2.blogspot.com/ Semoga bermanfaat Salam Ukhuwah fillah (Muslimah Solehah)TERUNTUKMU SUAMIKU ,KU TERIMA DIRIMU APA ADANYA oleh Muslimah Solehah

SUAMIKU ,KU TERIMA DIRIMU APA ADANYA Suami saya adalah seorang yang sederhana, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. ... Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal. Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. “Mengapa?”, tanya suami saya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya. Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah- olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?” Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,”Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.” Perasaan saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-oretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan …… “Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.” Kalimat pertama ini menghancurkan perasaan saya. Saya melanjutkan untuk membacanya. “Kamu selalu pegal- pegal pada waktu ‘teman baik kamu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kaki kamu yang pegal.” “Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ‘aneh’. Saya harus membelikan sesuatu yang dapat menghibur kamu di rumah atau meminjamkan lidah saya untuk menceritakan hal-hal lucu yang saya alami.” “Kamu selalu terlalu dekat menonton televisi, terlalu dekat membaca buku, dan itu tidak baik untuk kesehatan mata kamu. Saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kuku kamu dan mencabuti uban kamu.” “Tangan saya akan memegang tangan kamu, membimbing kamu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajah kamu.” “Tetapi Sayang, saya tidak akan mengambil bunga indah yang ada di tebing gunung itu hanya untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air mata kamu mengalir. “Sayang, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintai kamu lebih dari saya mencintai kamu. Untuk itu Sayang, jika semua yang telah diberikan tangan saya, kaki saya, mata saya tidak cukup buat kamu, saya tidak bisa menahan kamu untuk mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakan kamu.” Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk terus membacanya. “Dan sekarang, Sayang, kamu telah selesai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkan saya untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri di sana menunggu jawaban kamu.” “Jika kamu tidak puas dengan jawaban saya ini, Sayang, biarkan saya masuk untuk membereskan barang- barang saya, dan saya tidak akan mempersulit hidup kamu. Percayalah, bahagia saya adalah bila kamu bahagia.” Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaan saya. Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintai saya. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari perasaan kita, karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga” Sumber Source : Page "ISTRI SHOLEHAH CALON RATU BIDADARI SYURGA" Referensi Lainnya : http:// kembanganggrek2.blogspot.com/ Semoga bermanfaat Salam Ukhuwah fillah (Muslimah Solehah)i dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. ... Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal. Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. “Mengapa?”, tanya suami saya dengan terkejut. “Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan,” jawab saya. Suami saya terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah- olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya suami saya bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiran kamu?” Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,”Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam perasaan saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yg ada di tebing gunung. Kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan memetik bunga itu untuk saya?” Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”

Minggu, 25 September 2011

Semangkuk Nasi Putih Oleh Neng Olish

Pada sebuah senja dua
puluh tahun yang lalu,
terdapat seorang pemuda
yang kelihatannya seperti
seorang mahasiswa
berjalan mondar mandir di depan sebuah rumah
makan cepat saji di kota
metropolitan, menunggu
sampai tamu direstoran
sudah agak sepi, dengan
sifat yang segan dan malu- malu dia masuk kedalam
restoran tersebut. "Tolong sajikan saya
semangkuk nasi putih." Dengan kepala menunduk
pemuda ini berkata kepada
pemilik rumah makan.
Sepasang suami istri muda
pemilik rumah makan,
memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk
nasi putih dan tidak
memesan lauk apapun, lalu
menghidangkan
semangkuk penuh nasi
putih untuknya. Ketika pemuda ini
menerima nasi putih dan
sedang membayar berkata
dengan pelan : "dapatkah menyiram
sedikit kuah sayur diatas
nasi saya." Istri pemilik rumah berkata
sambil tersenyum : "Ambil saja apa yang
engkau suka, tidak perlu
bayar !" Sebelum habis makan,
pemuda ini berpikir : "kuah
sayur gratis." Lalu memesan semangkuk
lagi nasi putih. "Semangkuk tidak cukup
anak muda, kali ini saya
akan berikan lebih banyak
lagi nasinya." Dengan
tersenyum ramah pemilik
rumah makan berkata kepada pemuda ini. "Bukan, saya akan
membawa pulang, besok
akan membawa ke sekolah
sebagai makan siang saya !" Mendengar perkataan
pemuda ini, pemilik rumah
makan berpikir pemuda ini
tentu dari keluarga miskin
di luar kota, demi menuntut
ilmu datang ke kota, mencari uang sendiri untuk
sekolah, kesulitan dalam
keuangan itu sudah pasti. Berpikir sampai disitu
pemilik rumah makan lalu
menaruh sepotong daging
dan sebutir telur
disembunyikan dibawah
nasi, kemudian membungkus nasi tersebut
sepintas terlihat hanya
sebungkus nasi putih saja
dan memberikan kepada
pemuda ini. Melihat perbuatannya,
istrinya mengetahui
suaminya sedang
membantu pemuda ini,
hanya dia tidak mengerti,
kenapa daging dan telur disembunyikan di bawah
nasi ? Suaminya kemudian
membisik kepadanya : "Jika pemuda ini melihat
kita menaruh lauk di
nasinya dia tentu akan
merasa bahwa kita
bersedekah kepadanya,
harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia
tidak akan datang lagi, jika
dia ke tempat lain hanya
membeli semangkuk nasi
putih, mana ada gizi untuk
bersekolah." "Engkau sungguh baik hati,
sudah menolong orang
masih menjaga harga
dirinya." "Jika saya tidak baik,
apakah engkau akan
menjadi istriku ?" Sepasang suami istri muda
ini merasa gembira dapat
membantu orang lain. "Terima kasih, saya sudah
selesai makan." Pemuda ini
pamit kepada mereka. Ketika dia mengambil
bungkusan nasinya, dia
membalikan badan melihat
dengan pandangan mata
berterima kasih kepada
mereka. "Besok singgah lagi,
engkau harus tetap
bersemangat !" katanya sambil
melambaikan tangan, dalam
perkataannya bermaksud
mengundang pemuda ini
besok jangan segan-segan
datang lagi. Sepasang mata pemuda ini
berkaca-kaca terharu,
mulai saat itu setiap sore
pemuda ini singgah ke
rumah makan mereka,
sama seperti biasa setiap hari hanya memakan
semangkuk nasi putih dan
membawa pulang
sebungkus untuk bekal
keesokan hari. Sudah pasti nasi yang
dibawa pulang setiap hari
terdapat lauk berbeda
yang tersembunyi setiap
hari, sampai pemuda ini
tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah
muncul lagi. Pada suatu hari, ketika
suami ini sudah berumur 50
tahun lebih, pemerintah
melayangkan sebuah surat
bahwa rumah makan
mereka harus digusur, tiba- tiba kehilangan mata
pencaharian dan mengingat
anak mereka yang
disekolahkan di luar negeri
yang perlu biaya setiap
bulan membuat suami istri ini berpelukan menangis
dengan panik. Pada saat ini masuk
seorang pemuda yang
memakai pakaian
bermerek kelihatannya
seperti direktur dari kantor
bonafid. "Apa kabar?, saya adalah
wakil direktur dari sebuah
perusahaan, saya
diperintah oleh direktur
kami mengundang kalian
membuka kantin di perusahaan kami,
perusahaan kami telah
menyediakan semuanya
kalian hanya perlu
membawa koki dan
keahlian kalian kesana, keuntungannya akan
dibagi 2 dengan
perusahaan." "Siapakah direktur
diperusahaan kamu ?,
mengapa begitu baik
terhadap kami? saya tidak
ingat mengenal seorang
yang begitu mulia !" sepasang suami istri ini
berkata dengan terheran. "Kalian adalah penolong
dan kawan baik direktur
kami, direktur kami paling
suka makan telur dan
dendeng buatan kalian,
hanya itu yang saya tahu, yang lain setelah kalian
bertemu dengannya dapat
bertanya kepadanya." Akhirnya, pemuda yang
hanya memakan
semangkuk nasi putih ini
muncul, setelah bersusah
payah selama 20 tahun
akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan
bisnisnya dan sekarang
menjadi seorang direktur
yang sukses untuk
kerajaan bisnisnya. Dia merasa kesuksesan
pada saat ini adalah berkat
bantuan sepasang suami
istri ini, jika mereka tidak
membantunya dia tidak
mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya
dan menjadi sesukses
sekarang. Setelah berbincang-
bincang, suami istri ini pamit
hendak meninggalkan
kantornya. Pemuda ini
berdiri dari kursi
direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam
berkata kepada
mereka :"bersemangat ya !
dikemudian hari
perusahaan tergantung
kepada kalian, sampai bertemu besok !" Kebaikan hati dan balas
budi selamanya dalam
kehidupan manusia adalah
suatu perbuatan indah dan
yang paling mengharukan. TERHARU?, ayo mulai
jangan sungkan untuk
berbuat baik hari ini... Apa yang akan terjadi
besok, kita tidak pernah
tahu!

Sabtu, 10 September 2011

6 Alasan kenapa pacaran harus di hindari

Kawan2,sadarkah kita
bahwa
akhir2 ini, apabila kita tidak
segera bertindak, kita akan
terjerumus kedalam
pergaulan bebas yang membahayakan diri kita?
Tidak kah kita sadari
bahwa
pacaran seolah2 menjadi
fashion yang harus diikuti,
padahal Rosululloh SAW (yang seharusnya kita
ikuti)
tidak mengajarkan
demikian.. Berikut ini 6
alasan kenapa
kita harus menghindarinya: 1. Pacaran itu ga jelas
hubungannya [suami istri
bukan, sodara bukan,] tapi
bermesra-mesraan seakan2
itu suami istri. Dan nanti
ketika Kebobolan maka si Laki2
dgn
bebas meninggalkannya..
tidak ada hukum pidana
dlm
hal hamil diluar nikah karna suka sama suka. 2. Laki2 yg
pacaran tidak
Jentel..!! hanya berani main-
main saja.. tidak serius
untuk
mencintainya.. tidak berani langsung ngomong ke
ortunya.. berjuta alasan
muncul untuk menunda
nikah
dan membenarkan
pacaran..dgn alasan untuk mengenal sicalon
pasangan..
3. Perempuan yg pacaran
itu
murahan, mereka mudah
sekali melepas kehormatan n
wibawa dia kepada
seorang
lelaki tanpa ada ikatan yg
sah.
mudah putus dan cari pacar lagi.. bener2 murahan
4. Ga ada yg menjamin
bahwa pacaran itu bakal
sampe
nikah, kalo pun sampe
nikah.. pasti isi pernikahanya
sering
kali diwarnai kericuhan..
percaya ga
percaya..Percayalah..!!
karna ketika pacaran, sering kali
berkomunikasi dgn
pacarnya..kadang mesra,
romantis.. kadang juga
bertengkar..!! namun apa
yg akan terjadi bila sepasang
wanita n laki2 ini
bertengkar
tanpa ada ikatan yg jelas yg
bisa membentengi setiap
masalah kehidupan..? maka yg terjadi adalah Putuss..
kemudian cari pacar lagi,
putus lagi, capi pacar lagi n
putus lagi..[kaya lagu
ST2Gelas]
5. Ketika pacaran, mungkin mereka berharap bahwa
dialah manusia terakhir yg
akan mendampinginya utk
mengharungi bahtera
rumah
tangga.. btul ga..? tapi, tahukah anda.. dibalik itu
ternyata sipasangan
memperhatikan, meneliti
dan menilai anda.. didalam
hatinya
"apakan dia pantas menjadi pendampingku, sedangkan
tingkah lakunya seperti itu,
dan aku sudah tau
kebiasaan
buruknya" 6. Pacaran itu
isinya Bohong semua..!! didepan pasangan
pura2 sok romantis,
kata2nya
disaring betul2 sehingga yg
terlontar hanya kata2 yg
baik2 saja.. ketika mau ketemuan pura2 Mandi,
dan-
dan, make minyak wangi..
pura2 menjaga
perasaaannya..
pura2 perhatian, sms rayuan
gombal.. terkadang
memberi
nasihat yg islami seolah2
mereka pacaran islami..
Sory ya di Islam ga ada Pacaran
Islami.
Dan kalaupun pasangan ini
menikah makan yg terjadi
adalah kericuhan, karna
masing2 pihak merasa dibohongi ketika pacaran..!
Mana tutur kata manismu
ketika pacaran dulu.?Mana
sms mesramu ketika
pacaran
dulu..?Mana tubuh wangimu ketika ingin menjumpaiku
dulu.?Mana...? mana...?
mana...??
Berbeda dengan Langsung
Nikah... :
1. dari awal ketemu Jujur2an. masing2
pasangan
mengutarakan "niat saya
begini, sifat saya begini, dan
beginilah saya adanya..
klopun ada kekurangan silahkan ditutupi kemudian
dilengkapi" 2. Penuh
tanggung jawab. atas
sakitnya pasangan anda,
makanya, tidurnya, tempat
tinggalnya, pakaianya, dll 3. Menjadi laki2 kesatria,
tangguh n jentelmen..
ketika dia suka dgn
seseorang maka
dia langsung istikhoroh
kemudian ta'aruf ke calonnya,
klo cocok langsung
melamar
dan aqad.. tidak ada main2
didalamnya 4. Nikmatnya
pacaran setelah nikah. segala yg dilakukan
oleh suami istri adalah
halalan
thoyyiban* duit n waktu
yg
terbuang tidak sia2 hanya untuk pasangan anda..
Apalagi kita yg sudah
mengaji
bab pergaulan dalam islam,
maka kita musti sadari
bahwa petunjuk2 yg diberikan
Rosululloh sungguh2
terbukti
membawa kebarokahan
dan kebahagiaan bagi
orang2 yang beriman.
Jadi gimana? masih terpikir
untuk pacaran??

Kamis, 08 September 2011

Petualangan Anak-anak “Lima Elang” Petualangan Anak-anak “Lima Elang”

Di tengah banyaknya
keluhan orangtua dan
masyarakat umum tentang
tayangan sinetron maupun
film-film layar lebar yang
kurang mendidik, sebentar lagi kerinduan akan film
nasional yang menarik,
menghibur, dan
mengandung nilai-nilai
pendidikan bakal
terjawab. Film petualangan anak-anak untuk semua
umur berjudul “Lima Elang”
bakal ditayangkan di
bioskop-bioskop di Tanah
Air. “Lima Elang” yang berkisah
tentang persahabatan dan
petualangan lima anak
yang dipertemukan
menjelang dan dalam suatu
perkemahan besar tingkat Kwartir Daerah, bisa
disebut pula sebagai kado
ulang tahun dalam rangka
memperingati 50 Tahun
(Tahun Emas) Gerakan
Pramuka. Film itu memang merupakan kerjasama
antara Kwartir Nasional
(Kwarnas) Gerakan
Pramuka dengan SBO Films,
suatu perusahaan film
yang para pengelolanya telah sukses lewat
sejumlah film, termasuk
film “Garuda Di Dadaku”. Bertindak selaku produser
adalah Kemal Arsjad dan
Salman Aristo. Yang
disebut terakhir juga
menulis skenario film
tersebut. Sedangkan sutradaranya adalah Rudi
Soedjarwo, yang
sebelumnya telah sukses
menelurkan 17 film layar
lebar. Bertindak sebagai
produser eksekutif adalah sejumlah nama, termasuk
Ketua Kwartir Nasional,
Prof.Dr.dr Azrul Azwar,
MPH. Setelah melalui proses
persiapan cukup lama,
selama sebulan penuh pada
awal April 2011,
dilaksanakan syuting film
“Lima Elang” di sejumlah tempat. Dari pihak
Kwarnas, juga ditunjuk tim
supervisi teknis yang
dipimpin Wakil Ketua
Kwarnas, Kak Amoroso
Katamsi. Sedangkan di lapangan untuk
mendampingi tim produksi
saat syuting berlangsung,
ditunjuk Kak Berthold
Sinaulan (Andalan
Nasional) selaku kordinator, dengan
anggota Kak Yusak Manitis
(Staf Kwarnas) dan Kak
Syarifah Alawiyah (Ketua
Dewan Kerja Nasional). Kak Berthold dan Kak
Yusak bahkan sempat ikut
syuting walaupun hanya
menjadi extra (figuran),
sebagai tamu dari Kwarnas
yang diundang menghadiri perkemahan yang
diadakan. Bahkan sang
tamu akhirnya ikut juga
dalam proses pencarian
anak hilang. Ada anak
hilang? Ya, itulah salah satu menarik dan serunya film
tersebut. Nantikan dan
tonton saja “Lima Elang”
nantinya. Selama proses syuting, juga
cukup banyak kendala
yang dihadapi. Hujan deras
yang turun berkali-kali,
sempat menunda syuting
yang hampir sebagian besar dilakukan di alam
terbuka. Belum lagi ada
juga yang terkena lintah
atau terkena daun
tumbuhan yang
menyebabkan tubuh gatal, seperti di Hutan Buru
Kareumbi, yang terletak di
perbatasan Kabupaten
Bandung, Sumedang, dan
Garut. Untunglah,
kekompakan tim produksi, para talent, maupun extra,
membuat pelaksanaan
syuting tetap dapat
diselesaikan pada awal Mei
2011. Menurut rencana, film
tersebut akan ditayangkan
pada akhir Agustus 2011.
Dan yang pasti, bakal ada
satu lagi tontonan menarik
dan bermutu di Indonesia. Redaksi KN, Berthold
Sinaulan/Syarifah
Alawiyah Sumber: http:// www.pramuka.or.id/

Sabtu, 03 September 2011

Cerpen cinta dari alissa

Rendi dan Ardian… dua
nama itulah yang selama 3
bulan terakhir mengisi hari-
hariku. Ardian… Dia datang pada saat
dimana aku sedang merasa
sangat kehilangan, hari-
hariku sedang
membosankan dan
menyedihkan. Aku baru saja putus cinta. Awal aku
mengenalnya karena tidak
sengaja mengirim sms.
Setelah itu kami sering
bertukar cerita, bertelpon
ria. Entahlah, aku tidak tahu
kapan cinta itu hadir dalam
hatiku dan aku juga tak
mengerti mengapa cinta itu
datang begitu cepat. Dan
yang lebih aku tak mengerti mengapa aku
harus mencintainya,
padahal kita tak pernah
bertemu. Aneh bukan? Tapi itulah
cinta, bila cinta tidak gila itu
tidak dikatakan cinta… Cinta itu harus gila. Entahlah, apakah dia
merasa hal yang sama
dengan apa yang kurasa?
Aku tak tahu. Hubunganku
dengan ardian tak pasti,
bertemankah atau berpacarankah… Berteman…mungkin dia
akan jadi seorang teman
yang baik, yang selalu mau
mendengar keluh kesahku
setiap hari Berpacaran…mungkin dia
akan jadi seorang pacar
yang setia, Berteman atau berpacaran
aku tak peduli. Aku merasa
nyaman… mendengar
suaranya dan mendengar
tawanya, dia selalu
menjalani kehidupannya dengan santai, seolah dia
tidak pernah
merencanakan hidupnya
esok akan bagaimana, dia
biarkan hidupnya mengalir.
Tapi itulah yang ku suka, tapi hal itu pula yang pada
akhirnya membuat aku
benci. Ardian datang lebih awal
daripada adit, mungkin jika
adit datang lebih awal, aku
akan jatuh cinta padanya. Rendi Aku mengenalnya karena
perjodohan orang tua. Saat
itu aku sedang menikmati
kedekatanku dengan
ardian. Entahlah, aku tidak tahu
kapan cinta itu datang di
hati rendi, aku tak mengerti
mengapa rendi sangat ingin
menikah denganku,
padahal perkenalan ini amat singkat. Entahlah,
apakah aku merasa hal
yang sama dengan rendi?
Aku tak tahu. Tapi yang
pasti aku kagum akan
kegigihan dan perhatian dia. Hubunganku dengan rendi
juga tak pasti, yang pasti
aku pernah menyakitinya
karena aku menolaknya Tapi hingga saat ini seolah
dia tak menyerah untuk
mengejarku.. Atau mungkin karena
target hidup dia yang
sudah tersusun rapi dari
tahun ketahun. Dia
manargetkan menikah
pada tahun ini, pada usia dia yang ke 27. itulah rendi, dia
selalu menyusun rencana
hidupnya jauh kedepan.
Bahkan 10 tahun, 20 tahun
kedepan sudah disusunnya
secara terperinci. Tapi itulah yang membuat aku
menolaknya, aku belum
lama mengenalnya, aku
pernah bertanya padanya,
apakah saat dia menulis
target hidupnya untuk menikah tahun ini, dia
membayangkan wanita
yang akan di nikahi itu
siapa? Aku yakin, wanita
yang dia bayangkan bukan
aku, tapi orang lain, entah aku tak pernah mau tahu
siapa wanita itu. Aku tak
pernah ada dalam rencana
hidup dia, karena
perkenalan kita masih
sangat singkat, tapi mengapa harus aku yang
harus terjebak dalam
target hidupnya? Sungguh rendi dan ardian
adalah dua pribadi yang
bertolak belakang Aku adalah seorang
wanita, yang selama 3
bulan ini dilema dengan
perasaanku sendiri. Secara
jelas aku menjelaskan
perasaanku terhadap 2 laki-laki itu pada
perkenalan mereka. Aku
seorang yang sangat simple
dalam hal mencintai
seseorang, aku selalu jatuh
cinta karena hal-hal yang sederhana, tapi seringkali
jatuh cinta tanpa sebuah
alasan. Kadang perasaan itu
datang tanpa aku tahu dan
mengapa harus pada orang
tersebut. Aku sudah bosan menjalani
kegagalan perjalanan
cintaku, beberapa bulan
sebelum aku mengenal
ardian dan rendi, aku
memutuskan untuk menyerahkan kepada
orangtuaku utuk memilih
seseorang untukku, oleh
karena itu mereka
mengenalkanku pada
rendi, anak seorang teman bapak. Karena sudah
terlanjur berjanji akan
mencoba untuk menerima
siapapun yang mereka pilih
aku menyetujui untuk
bertemu dan mencoba untuk mengenalnya. Selama beberapa bulan aku
mengenal mereka, aku
semakin yakin akan
perasaanku. Tapi saat aku
menolak lamaran rendi,
keadaan sudah terbalik, ardian tidak lagi
menginginkan aku menjadi
bagian hidupnya. Aku tak
tahu apakah alasan yang
dia berikan adalah benar
atau tidak, aku tak tahu. Saat aku menolak rendi,
banyak yang terluka,
mama, bapak, rendi, mbak
tanti bahkan mungkin yang
paling terluka adalah aku.
Aku hanya memikirkan dan mengikuti perasaanku
tanpa mau peduli perasaan
orang lain, tapi apa yang
aku dapat??? sekuat
apapun aku meyakini
perasaanku terhadapnya, toh sekarang dia
mengabaikannya. Mungkin
ini karma untukku… Aku ingin sekali melupakan
2 nama itu dalam hidupku.
Karena mereka membuat
aku pusing. Aku
merasakan apa yang rendi
rasa, aku merasakan bagaimana rasanya
diabaikan, mengharapkan
sesuatu yang tak pasti, tapi
aku juga tak ingin
mengabaikan perasaanku,
karena hubunganku dengan ardian tak seperti
yang aku harapkan.
Dengan jelas dia
mengatakan tidak
mencintaiku, dia mungkin
hanya mengganggap aku sekedar teman, seorang
teman yang kesepian. Kisah
ini bagaikan kisah cinta
segitiga yang tak berujung.
Jika aku tetap
mementingkan perasaanku, ada seseorang
yang terluka. Dan jika aku
menerima cinta rendi, aku
sendiri yang akan terluka.
Sampai akhirnya aku harus
memutus untuk melupakan keduanya, agar tak ada
yang merasa menang, agar
semua merasakan perih
yang sama. Tapi mungkin
perih itu hanya untukku
dan rendi, karena kami sama-sama melibatkan
perasaan yang dalam… Entah apa yang aku harus
ku ucapkan dipenghujung
kisah ini, maaf atau
terimakasih, yang pasti aku
mendapatkan satu
pelajaran yang sangat berharga dari kisah ini, aku
akan mengucapakan 2 kata
itu sebagai kata terakhirku.
Maaf untuk semua yang
secara sengaja atau tidak
sengaja terluka karena masalah ini, untuk mama n
bapak, maaf jika masalah ini
membuat suasana kita
sedikit

Kisah alroji yang hilang oleh neng olish

ada seorang tukang kayu.
Suatu saat ketika sedang
bekerja, secara tak
disengaja arlojinya terjatuh
dan terbenam di antara
tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu
adalah sebuah hadiah dan
telah dipakainya cukup
lama. Ia amat mencintai
arloji tersebut. Karenanya
ia berusaha sedapat mungkin untuk
menemukan kembali
arlojinya. Sambil mengeluh
mempersalahkan
keteledoran diri sendiri si
tukang kayu itu membongkar tumpukan
serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang
lain juga turut membantu
mencarinya. Namun sia-sia
saja. Arloji kesayangan itu
tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik
arloji tersebut dengan
semangat yang lesu
meninggalkan bengkel
kayu tersebut. Saat itu
seorang anak yang sejak tadi memperhatikan
mereka mencari arloji itu,
datang mendekati
tumpukan serbuk kayu
tersebut. Ia menjongkok
dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah
menemukan kembali arloji
kesayangan si tukang kayu
tersebut. Tentu si tukang
kayu itu amat gembira.
Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak
orang telah membongkar
tumpukan serbuk namun
sia-sia. Tapi anak ini cuma
seorang diri saja, dan
berhasil menemukan arloji itu. “Bagaimana caranya
engkau mencari arloji ini ?”,
tanya si tukang kayu. “Saya hanya duduk secara
tenang di lantai. Dalam
keheningan itu saya bisa
mendengar bunyi tik-tak,
tik-tak. Dengan itu saya
tahu di mana arloji itu berada”, jawab anak itu. Keheningan adalah
pekerjaan rumah yang
paling sulit diselesaikan
selama hidup. Sering secara
tidak sadar kita terjerumus
dalam seribu satu macam ‘kesibukan dan
kegaduhan’. Ada baiknya
kita menenangkan diri kita
terlebih dahulu sebelum
mulai melangkah
menghadapi setiap permasalahan. “Segenggam
ketenangan lebih baik dari
pada dua genggam jerih
payah dan usaha menjaring
angin.” ”


Dipetik dari catatan neng olish,

m.facebook.com/note.php?note_id=240600389309362&refid=20&_ft_a=100000777666487&_ft_tf=240600389309362&_ft_tpi=100000777666487&_ft_ti=14&_ft_sai=2347471856&_ft_fth=4bffbbcd22083781&_ft_time_ft=1315053524&_ft_mf_objid=240600389309362

Dalamnya hati siapa yang tau

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ Hati... Siapa yang mengetahui isi
hati seseorang? siapa yang
bisa menyelami seberapa
dalam dari hati seseorang?
Bila kita melihat seseorang
tersenyum apakah dia benar-benar bahagia? bila
seseorang menangis
apakah itu berarti dia
sedang bersedih? apakah
seperti itu kenyataannya?.
Hati, tidak ada seorangpun yang mampu menebak
dengan pasti dalamnya hati
bahkan kita sendiri,
kadang tidak bisa
memahami apa yang ada di
dalam hati. Apa yang terlihat di luar
belum tentu itu tercermin di
dalam hati, bukan berarti
munafik tapi kadang orang
lain tidak perlu tahu apa
yang sebenarnya kita rasakan saat itu, bila kita
bahagia tidak perlu kita
perlihatkan kebahagian itu
secara berlebihan kepada
orang lain, ketika kita
bersedih tidak perlu mereka mengetahui
seberapa sakit apa yang
menimpa kita hingga
membuat kita bersedih.
Begitu juga ketika hati kita
merasa jengkel, jangan sampai orang lain kena
getahnya. Cukuplah kita
sendiri yang
mengetahuinya dan
Allahlah tempat kita
menumpahkan segala rasa yang ada di hati, hanya
Allah tempat kita curhat,
tempat kita berserah diri.
"Cukuplah Allah menjadi
Penolong kami dan Allah
adalah sebaik-baik Pelindung." Saat ini, di suatu tempat ada
hati yang begitu bahagia,
seolah ia ingin tersenyum
setiap saat. Iyah, di sana
ada hati yang berbunga-
bunga karena akan memiliki apa yang sangat
dia harapkan selama ini, dia
sedang mempersiapkan
hari besar dalam hidupnya.
Saya bisa membayangkan
bagaimana hatinya dipenuhi dengan
kebahagiaan, kesenangan
dan suka cita. Tapi
sebaliknya, di sini ada hati
yang terluka karenanya,
sedih karena kebahagian yang dirasakan olehnya.
Tahukah dia bahwa hati
saya sakit di saat dia justru
merasakan kebahagiaan
yang sempurna? Tahukah
dia bahwa saya ingin menangis, justru ketika dia
tersenyum dan tertawa? Hem..dalamnya hati siapa
yang tahu? senyum saya
masih ada, tawa saya
kadang masih terlihat dan
canda itu juga masih
kuberikan kepada setiap orang di dekat saya, tidak
ada yang tahu bahwa di
balik apa yang mereka lihat
dari mimik wajah & tingkah
laku saya sebenarnya saya
sedang terluka, saya ingin menangis saat itu, tidak ada
yang tahu tentang itu.
Hanya Allah dan saya yang
mengetahui dalamnya hati
saya, hanya Allah tempat
saya mengembalikan semua rasa di dalam hati, hanya
Allah pengobat sakit & lara
hati ini. Hanya dengan
mengingat Allahlah saya
berusaha menenangkan
hati ini ketika kebahagiaan seseorang merenggut
kebahagian saya, ketika
tidak ada seorangpun yang
memahami dalamnya hari
saya. Subhanallah
walhamdulillah walailahaillallah
wallahuakbar
walahaulawalaquwataillabillah
rangkaian kalimat ini yang
membasahi bibir saya,
menggetarkan hati yang sedang saya tata kembali,
menemani butiran air yang
menetes dari kelopak mata
saya berharap setelah ini
semua akan baik-baik saja.
Seperti halnya sabda Rasulullah
“Perbanyakkanlah
membaca La Haula Wala
Quwwata Illa Billah kerana
sesungguhnya bacaan ini
adalah obat bagi 99 penyakit, yang mana
penyakit paling ringan
adalah
kebimbangan” (Riwayat Al-
Uqaili melalui jabir r.a.) Subhanallah walhamdulillah
walailahaillallah
wallahuakbar
walahaulawalaquwataillabillah Hasbunallahu wa ni'mal
wakiil ni'mal maula
mani'man nashir Ya Rabb... Semua datangnya dari
Engkau dan semua akan
kembali kepada Engkau,
maka hamba serahkan
semua rasa ini kepadaMu Ya
Rabb... Kuatkanlah hamba menghadapi setiap ujian
yang Engkau berikan,
Ikhlaskanlah hati hamba
untuk menerima setiap
takdir yang Engkau
tuliskan kepada hamba. Hanya Engkau Ya Rabb
yang mengetahui dengan
benar dalamnya hati saya
maka hamba mohon
tuntunlah diri ini untuk
tetap berada dalam kebenaranMu Amin....


Dipetik dari catatan Neng olish,

m.facebook.com/note.php?note_id=240660329303368&refid=20&_ft_a=100000777666487&_ft_tf=240660329303368&_ft_tpi=100000777666487&_ft_ti=14&_ft_sai=2347471856&_ft_fth=ea7544b18d0f1994&_ft_time_ft=1315053524&_ft_mf_objid=240660329303368