Melanjutkan perjuangan 41

Jokam Cyber Community [Berpengaruh Tidak Terpengaruh]

the best friendst

the best friendst
"Menampung Aspirasi, Menyampaikan Informasi, Menjalin Komunikasi, Mendekatkan Instituisi"

Minggu, 09 Juni 2013

RUKUN DAN KOMPAK.

Judul di atas sepertinya amatlah mudah untuk diucapkan namun sangat sulit untuk diwujudkan. Manusia telah diqodar oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial artinya keberadaannya di dunia ini sangat tergantung dengan manusia lainnya. Sejak lahir, kemudian beranjak besar dan dewasa hingga meninggal dunia, manusia tidak bisa terlepas dari peran manusia lainnya. Beratus-ratus ribu, berjuta-juta dan bermilyar-milyar manusia memainkan perannya masing-masing yang sudah diqodar oleh Allah SWT 50.000 tahun sebelum manusia diciptakan. Ada yang berperan sebagai polisi, dokter, pengacara, pedagang, guru, karyawan, ustadz, bahkan ada pula yang berperan sebagai maling, koruptor, penjudi, pezina, pemabuk, pe-ngadu domba, preman, pelacur, dll. Namun secara garis besar Allah SWT membagi manusia ke dalam 3 golongan, yaitu golongan manusia yang IMAN, KAFIR dan MUNAFIK. Manusia yang IMAN yaitu manusia yang percaya dan taat pada Allah dan Rosul dan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang tertuang dalam Al Qur’an dan mengikuti sunnah Rosululloh SAW di dalam Al Hadist. Sedangkan manusia yang KAFIR yaitu manusia yang jelas-jelas tidak percaya kepada Allah dan Rosul dan menentang perintah Allah dan Rosul. Sedangkan golongan MUNAFIK yaitu golongan yang sebenarnya kafir, namun bila mereka di dekat orang iman mereka mengaku iman. Padahal sesungguhnya hati mereka adalah kafir. Kembali ke judul tulisan di atas, Kerukunan dan Kekompakan sangat dipengaruhi oleh ketiga golongan manusia tersebut. Dalam golongan orang iman, kerukunan dan kekompakan otomatis berjalan dengan sendirinya karena memiliki persepsi dan tujuan yang sama yaitu ingin masuk surga, selamat dari neraka. Orang yang sungguh-sungguh beriman, mereka akan menggigit kuat-kuat keimanan mereka dengan gigi geraham sehingga tidak lepas. Dengan berpedoman pada Qur’an dan Hadist mereka sangat menjaga tutur kata, sikap dan perilaku sehari-hari. Orang iman tidak akan berbicara yang menyakitkan, tidak su’udzon, tidak saling fitnah, tidak memaki. Justru sesama orang iman seharusnya saling menghargai, saling menghormati, tata krama, unggah ungguh, sopan santun sehingga secara otomatis akan terbina kerukunan dan kekompakan. Dalam Al Qur’an dijelaskan : اِنَّمَا الْمُؤْمِنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ * سورة الحجرات اية ١٠ Sesungguhnya orang iman itu bersaudara, maka berbuat baiklah diantara saudara kamu sekalian dan takutlah pada Allah agar kamu sekalian disayang. (QS. Al Hujurat : 10). Namun apabila dalam golongan orang Iman tersebut terdapat golongan orang munafik, maka kerukunan dan kekompakan akan jauh dari kenyataan. Mereka akan selalu menciptakan suasana tidak nyaman, selalu membuat keonaran, memfitnah, mengadu domba, mencaci maki, membuat ketidakrukunan dan menimbulkan permusuhan. Orang munafik tidak senang melihat orang iman khusuk ibadahnya, rukun dan kompak, karena sesungguhnya di dalam hati mereka (orang munafik) ada penyakit yaitu penyakit hati. Mereka tumbuh bagaikan duri dalam daging, musuh dalam selimut bagi orang iman. Ini tentu lebih berbahaya dibandingkan musuh yang jelas-jelas nyata. Untuk itu kita sebagai orang iman harus tetap waspada dari upadaya iblis yang selalu mengajak manusia pada jurang neraka. Kita harus semakin memperkuat keimanan kita, ukhuwah dan silaturahim sehingga selalu terjaga kerukunan dan kekompakan di antara kita. Apabila kita melihat suatu kemungkaran, kita diperintah oleh Allah untuk memberantasnya dengan tangan kita. Jika tidak mampu, lakukanlah dengan lisan kita dan jika tidak mampu juga, lakukanlah dengan hati. Itulah selemah-lemahnya iman.Paling tidak hati kita berusaha menolak dengan kemungkaran tersebut dan kita supaya berusaha menghindar untuk menyelamatkan diri kita dan keluarga kita demi kelancaran dan ketenangan beribadah kepada Allah, menetapi dalil surat At Tahrim ayat 6 : “Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka” Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kelancaran dan kebarokahan bagi kita semua. Salam Rukun kompak selalu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar