Ini yang request kisah
serem...tapi klo loe penakut
jangan di baca soalnya gw
gak tanggung resikonya...... Bagi teman-teman yang
suka bepergian dengan bus
malam, ada baiknya untuk
berhati-hati selain rawan
kecelakaan juga terkadang
bisa berupa penglaman mengerikan seperti kisah
yang dialami teman
kakakku ,sebut saja
namanya Rini. Gadis cantik ini bekerja di
sebuah pabrik tekstil di
surabaya, jauh dari kota
asalnya di Banyuwangi,
sebuah kota di ujung paling
Timur di provinsi Jawa Timur. Hampir tiap bulan,
sekali pasti dia pulang
untuk mengunjungi
keluarganya di
banyuwangi. kebiasaan Rini selalu pulang
dengan bus malam karena
dia tidak suka berdesak-
desakan di siang hari.
Ketika itu dia berniat
pulang kampung seperti biasa, dan menunggu bus di
halte dekat tempat dia kost.
Entah berapa lama sudah
dia menunggu tapi bus
yang di tunggu tak satupun
lewat melintasi jalan itu. Saat itu jam menunjukkan
jam 11 malam, dengan
perasaan gundah dia tetap
berusaha tenang,jalan mulai
sepi hanya satu persatu
kendaraan yang lewat akhirnya bus yang
ditunggu datang juga.
Sebuah bus Kramatjati
jurusan Banyuwangi, lalu
dia menyetop bus itu dan
segera naik, dia duduk di bangku kedua sebelah
bapak-bapak yang usianya
sekitar 40 tahunan. Tiba-tiba angin berdesir
membuat bulu kuduk
merinding padahal semua
jendela tertutup, perasaan
Rini mulai tak enak dia
mencoba melihat sekelilingnya tak satupun
penumpang yang bicara
begitu juga dengan sopir
dan keneknya. Wajah merekapun pucat
pasi bagai mayat dan
anehnya semua
penumpang berbaju putih,
dia mencoba bicara pada
bapak yang duduk disebelahnya, Bapak
darimana? Ini bus haji ya,
kok semua pakai baju
putih? lalu bapak itu hanya
tersenyum Kenek bus
menghampirinya untuk
meminta uang ongkos, tapi
lagi-lagi dia hanya diam dan
hanya mencolek Rini, lalu
Rini pun memberi uang 50 ribuan, dan kenek itu
memberi kembalian. Terima
kasih, ucap Rini tapi kenek
itu hanya tersenyum Setelah berjam-jam di dalam
bus akhirnya tiba juga dia
di terminal Banyuwangi,
lalu dia turun dan duduk di
sebuah kursi tunggu
terminal. Dia masih heran dengan kejadian tadi,lalu
ada seorang petugas
terminal datang
menghampirinya dan
bertanya,Permisi mbak mau
kemana? dan darimana? tanya dia. oh saya baru aja tiba dari
Surabaya, kata Rini Emang
mbak naik bus apa? Dari
tadi gak ada bus yang
datang, kata lelaki itu
dengan heran Kramatjati, jawab Rini singkat. Jawaban Rini ini malah
membuat pria itu
tercengang dan
menceritakan apa yang
terjadi bus yang Rini
tumpangi ternyata baru saja mengalami kecelakaan
sekitar jam 7 malam di
daerah Jurang Tangis. Bus
masuk jurang dan semua
penumpang beserta sopir
dan keneknya tewas di tempat. Mendengar kisah ini, Rini
kaget setengah mati dan
seakan tidak percaya.
Dalam kengerian itu, lalu dia
ambil uang kembalian yang
dia dapat dari kenek bus ternyata tak ada uang
kembalian yang ada
hanyalah kapas dan darah. Seketika itu dia pingsan tak
sadarkan diri, setibanya di
rumah hampir subuh dia
ceritakan semua yang dia
alami dan dia sudah jera
naik bus malam lagi. Oh bus malam(seperti dikisahkan
vina) keren gak ceritanya :) ???
Melanjutkan perjuangan 41
Rabu, 29 Juni 2011
Minggu, 19 Juni 2011
Ingatlah nasehat-nasehat singkat ini, semoga kita semua dikaruniai Allah
sebuah pernikahan yang barakah, yang menjadi kebaikan bagi kita dan
menambah kebaikan yang kita miliki, serta menjadi jalan kemuliaan di
sisi-Nya kelak:
1. KETIKA AKAN MENIKAH Janganlah mencari isteri, tapi
carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah
ayah bagi anak-anak kita.
2. KETIKA MELAMAR Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada TUHAN
melalui orang tua/wali si gadis.
3. KETIKA AKAD NIKAH Anda berdua
bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN
4.KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN Catat dan hitung semua tamu yang datang
untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang
mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.
5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan
bukan sepasang malaikat.!
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur
bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.
7. KETIKA
BIDUK RUMAH TANGGA OLENG Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan
8. KETIKA BELUM
MEMILIKI ANAK. Cintailah isteri atau suami anda 100%
9. KETIKA TELAH
MEMIKI ANAK. Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak
anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda100% dan cintai anak-anak
anda masing-masing 100%.
10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM
MEMBAIK. Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri
11.KETIKA EKONOMI
MEMBAIK Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia
mendampingi kita semasa menderita
12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit
secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan
pertolonganAnda.
13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan
semua pekerjaan.
14.KETIKA MENDIDIK ANAK Jangan pernah berpikir
bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah
kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur
kepada anak ..
15.KETIKA ANAK BERMASALAH Yakinilah bahwa tidak ada
seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
16.KETIKA ADA PIL. Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
17.KETIKA ADA WIL Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan
hati.
18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA Pilihlah potret keluarga
sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga
bahagia.
19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS Gunakanlah formula 7 K 1 Ketaqwaan 2 Kasih sayang 3 Kesetiaan 4 Komunikasi
dialogis 5 Keterbukaan 6 Kejujuran 7 Kesabaran
*******************************************************
menambah kebaikan yang kita miliki, serta menjadi jalan kemuliaan di
sisi-Nya kelak:
1. KETIKA AKAN MENIKAH Janganlah mencari isteri, tapi
carilah ibu bagi anak-anak kita Jangan lah mencari suami, tapi carilah
ayah bagi anak-anak kita.
2. KETIKA MELAMAR Anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi meminta kepada TUHAN
melalui orang tua/wali si gadis.
3. KETIKA AKAD NIKAH Anda berdua
bukan menikah di hadapan negara, tetapi menikah di hadapan TUHAN
4.KETIKA RESEPSI PERNIKAHAN Catat dan hitung semua tamu yang datang
untuk mendoakan anda, karena anda harus berfikir untuk mengundang
mereka semua dan meminta maaf apabila anda berfikir untuk BERCERAI karena menyia-nyiakan doa mereka.
5. SEJAK MALAM PERTAMA
Bersyukur dan bersabarlah. Anda adalah sepasang anak manusia dan
bukan sepasang malaikat.!
6. SELAMA MENEMPUH HIDUP BERKELUARGA
Sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melalui jalan bertabur
bunga, tetapi juga semak belukar yg penuh onak dan duri.
7. KETIKA
BIDUK RUMAH TANGGA OLENG Jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justru semakin erat berpegang tangan
8. KETIKA BELUM
MEMILIKI ANAK. Cintailah isteri atau suami anda 100%
9. KETIKA TELAH
MEMIKI ANAK. Jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak
anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda100% dan cintai anak-anak
anda masing-masing 100%.
10.KETIKA EKONOMI KELUARGA BELUM
MEMBAIK. Yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri
11.KETIKA EKONOMI
MEMBAIK Jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia
mendampingi kita semasa menderita
12.KETIKA ANDA ADALAH SUAMI
Boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit
secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan
pertolonganAnda.
13.KETIKA ANDA ADALAH ISTERI Tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan
semua pekerjaan.
14.KETIKA MENDIDIK ANAK Jangan pernah berpikir
bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang tidak pernah marah
kepada anak, karena orang tua yang baik adalah orang tua yang jujur
kepada anak ..
15.KETIKA ANAK BERMASALAH Yakinilah bahwa tidak ada
seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orang tuanya.
16.KETIKA ADA PIL. Jangan diminum, cukuplah suami sebagai obat.
17.KETIKA ADA WIL Jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan
hati.
18.KETIKA MEMILIH POTRET KELUARGA Pilihlah potret keluarga
sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga
bahagia.
19.KETIKA INGIN LANGGENG DAN HARMONIS Gunakanlah formula 7 K 1 Ketaqwaan 2 Kasih sayang 3 Kesetiaan 4 Komunikasi
dialogis 5 Keterbukaan 6 Kejujuran 7 Kesabaran
*******************************************************
SEBUAH SURAT DARI MASA DEPAN Oleh Neng Olish
Kepada Yth
Manusia
DiTahun 2011
Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 52 tahun, tetapi
kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama
masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku
adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku
teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat
berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau
di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang
indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan
handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak
mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan
semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis
rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan
air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan
menyemprotkan air langsung dari keran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air
bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan:
“JANGAN MEMBUANG BUANG AIR ” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis
karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang,
sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya
telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun
pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan
penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab
kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan,
tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat
dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya,
rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah
minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang,
aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju,
pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian
menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti
pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh
sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada
banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar
matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin
habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20
tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan
penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia
tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan
tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat
berkurang, yang membuat turunnya kemampuan
intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai
masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami
hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan
dikeluarkan dari “kawasan ventilasi ” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga
surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi ” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen
untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35
tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi
mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan
ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang
sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat
jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan
asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim
secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan
polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat
penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada
yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya
bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam
sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga,
asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa
minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan
bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi
sekarang ? Aku merasa seperti ada yang menyumbat
tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah,
karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan
alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara
serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah
keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima
akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di
planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena
kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan
meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan
terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet
bumi ini ! Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda,
walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi
nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan
harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal
yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak ” “AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN ”
Manusia
DiTahun 2011
Aku hidup di tahun 2050. Aku berumur 52 tahun, tetapi
kelihatan seperti sudah 85 tahun. Aku mengalami banyak masalah kesehatan, terutama
masalah ginjal karena aku minum sangat sedikit air putih. Aku fikir aku tidak akan hidup lama lagi. Sekarang, aku
adalah orang yang paling tua di lingkunganku, Aku
teringat disaat aku berumur 5 tahun semua sangat
berbeda, masih banyak pohon di hutan dan tanaman hijau
di sekitar, setiap rumah punya halaman dan taman yang
indah, dan aku sangat suka bermain air dan mandi sepuasnya. Sekarang, kami harus membersihkan diri hanya dengan
handuk sekali pakai yang di basahi dengan minyak
mineral. Sebelumnya, rambut yang indah adalah kebanggaan
semua perempuan. Sekarang, kami harus mencukur habis
rambut untuk membersihkan kepala tanpa menggunakan
air. Sebelumnya, ayahku mencuci mobilnya dengan
menyemprotkan air langsung dari keran ledeng.
Sekarang, anak-anak tidak percaya bahwa dulunya air
bisa digunakan untuk apa saja. Aku masih ingat seringkali ada pesan yang mengatakan:
“JANGAN MEMBUANG BUANG AIR ” Tapi tak seorangpun memperhatikan pesan tersebut.
Orang beranggapan bahwa air tidak akan pernah habis
karena persediaannya yang tidak terbatas. Sekarang,
sungai, danau, bendungan dan air bawah tanah semuanya
telah tercemar atau sama sekali kering. Pemandangan sekitar yang terlihat hanyalah gurun-gurun
pasir yang tandus. Infeksi saluran pencernaan, kulit dan
penyakit saluran kencing sekarang menjadi penyebab
kematian nomor satu. Industri mengalami kelumpuhan,
tingkat pengangguran mencapai angka yang sangat
dramatik. Pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per harinya. Banyak orang menjarah air di tempat-tempat yang sepi.
80% makanan adalah makanan sintetis. Sebelumnya,
rekomendasi umum untuk menjaga kesehatan adalah
minum sedikitnya 8 gelas air putih setiap hari. Sekarang,
aku hanya bisa minum setengah gelas air setiap hari. Sejak air menjadi barang langka, kami tidak mencuci baju,
pakaian bekas pakai langsung dibuang, yang kemudian
menambah banyaknya jumlah sampah. Kami menggunakan septic tank untuk buang air, seperti
pada masa lampau, karena tidak ada air. Manusia di jaman kami kelihatan menyedihkan: tubuh
sangat lemah; kulit pecah-pecah akibat dehidrasi; ada
banyak koreng dan luka akibat banyak terpapar sinar
matahari karena lapisan ozon dan atmosfir bumi semakin
habis. Karena keringnya kulit, perempuan berusia 20
tahun kelihatan seperti telah berumur 40 tahun. Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan
penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia
tidak bisa membuat air. Sedikitnya jumlah pepohonan dan
tumbuhan hijau membuat ketersediaan oksigen sangat
berkurang, yang membuat turunnya kemampuan
intelegensi generasi mendatang. Morphology manusia mengalami perubahan… yang menghasilkan/melahirkan anak-anak dengan berbagai
masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Pemerintah bahkan membuat pajak atas udara yang kami
hirup: 137 m3 per orang per hari. [31.102 galon] Bagi siapa yang tidak bisa membayar pajak ini akan
dikeluarkan dari “kawasan ventilasi ” yang dilengkapi dengan peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga
surya yang menyuplai oksigen. Udara yang tersedia di dalam “kawasan ventilasi ” tidak berkulitas baik, tetapi setidaknya menyediakan oksigen
untuk bernafas.Umur hidup manusia rata-rata adalah 35
tahun. Beberapa negara yang masih memiliki pulau bervegetasi
mempunyai sumber air sendiri. Kawasan ini dijaga dengan
ketat oleh pasukan bersenjata. Air menjadi barang yang
sangat langka dan berharga, melebihi emas atau permata. Disini ditempatku tidak ada lagi pohon karena sangat
jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan
asam.Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim
secara global terjadi di abad 20 akibat efek rumah kaca dan
polusi. Kami sebelumnya telah diperingatkan bahwa sangat
penting untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak ada
yang peduli. Pada saat anak perempuanku bertanya
bagaimana keadaannya ketika aku masih muda dulu, aku
menggambarkan bagaimana indahnya hutan dan alam
sekitar yang masih hijau. Aku menceritakan bagaimana indahnya hujan, bunga,
asyiknya bermain air, memancing di sungai, dan bisa
minum air sebanyak yang kita mau. Aku menceritakan
bagaimana sehatnya manusia pada masa itu. Dia bertanya: - Ayah ! Mengapa tidak ada air lagi
sekarang ? Aku merasa seperti ada yang menyumbat
tenggorokanku. .. Aku tidak dapat menghilangkan perasaan bersalah,
karena aku berasal dari generasi yang menghancurkan
alam dan lingkungan dengan tidak mengindahkan secara
serius pesan-pesan pelestarian… dan banyak orang lain juga !. Aku berasal dari generasi yang sebenarnya bisa merubah
keadaan, tetapi tidak ada seorangpun yang melakukan.
Sekarang, anak dan keturunanku yang harus menerima
akibatnya, Sejujurnya, dengan situasi ini kehidupan di
planet bumi tidak akan lama lagi punah, karena
kehancuran alam akibat ulah manusia sudah mencapai titik akhir. Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan
meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan
terjadi… Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet
bumi ini ! Tolong Kirim surat ini ke semua teman dan kenalan anda,
walaupun hanya berupa pesan, kesadaran global dan aksi
nyata akan pentingnya melestarikan air dan lingkungan
harus dimulai dari setiap orang. Persoalan ini adalah serius dan sebagian sudah menjadi hal
yang nyata dan terjadi di sekitar kita. Lakukan untuk anak dan keturunan mu kelak ” “AIR DAN BUMI UNTUK MASA DEPAN ”
Senin, 13 Juni 2011
KEKASIH
Kekasih… Laksana cermin dalam resonansi jiwa
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana
kekasih… kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan
kekasih… seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup
kekasih… karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu
kekasih… butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa
kekasih… sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri...
Yang menggetarkan palung hati hingga keraga
Dan menghantarkan kehangatan bara
dari bekunya hati sang kelana
kekasih… kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang teredam pada dalamnya kebisuan
kekasih… seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak juga meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup
kekasih… karang-karang kesabaran yang tumbuh di lubuk kalbu
meleburkan kebimbangan sang peragu
saat luka kuburkan semburat hasrat perindu
dari kelam kelabu cerita lalu
kekasih… butiran hujan yang jatuh selayak mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
untuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu kusibak jendela masa
kekasih… sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
rekatkan dua hati yang terpatri...
Perempuan yang dicintai SUAMIKU
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja
menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi
konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih
menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia
cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai
subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian
mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit,
makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja,
dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun.
Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku
pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan
hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang. Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi
nonton berdua, bahkan makan berdua di luar pun hampir
tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua,
kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan
obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang
beradu dengan sendok garpu. Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar,
atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa
lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia
memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8
tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari
yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit,
karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya,
dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus
dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang
menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama
meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku
tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang
dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan
penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti
berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan
dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin
serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar
dia bercerita. Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama
mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat
pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5
bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor
mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang
bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya
bekerja. Aku mulai mengingat 2 5 bulan lalu ada perubahan yang
cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia
tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa
menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum
baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia
sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia
bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan
masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi
beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak
juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa
dengan suara riangnya, " Hai Rima, kenapa dengan anak
sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus
mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2
saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan aku
tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar
dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur
hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun ! Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan
tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan
berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit
setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya.
Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan
masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang
tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa
sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya
dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat
perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2,
membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol
kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku
nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2
anaknya yang lucu2. Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai
perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya
pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya. Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku
tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung,
bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7
tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti
ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya,
dan memanggilku,
" Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?" Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat
elektronik itu, Dear Meisha, Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang
mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah
merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku
mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku
mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku
sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar
seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan
rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak
menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti
perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup
mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan
yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku
tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta
untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara
alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa
pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti
pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta
disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan. Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau
sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang
sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun
hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa
melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan
segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak
jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu.
Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya
berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in
my heart. yours, Mario Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku
erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat
jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah
bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis
surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku
simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku,
tidak pernah aku berikan untuknya. Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya.
Aku mengumpulkan tabunganku yang ku simpan dari
sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk
mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran,
karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta
dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku
karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan
teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang
tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Bersambung . . .
menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi
konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih
menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia
cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai
subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian
mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit,
makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic. Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja,
dan saat dia pulang kerja, itupun kalau aku masih bangun.
Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku
pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan
hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang. Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi
nonton berdua, bahkan makan berdua di luar pun hampir
tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua,
kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan
obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang
beradu dengan sendok garpu. Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran di kamar,
atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa
lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia
memang tidak suka tertawa lepas. Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8
tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari
yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit,
karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya,
dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus
dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang
menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama
meisha, temannya Mario saat dulu kuliah. Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku
tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang
dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan
penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti
berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan
dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin
serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar
dia bercerita. Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama
mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat
pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5
bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor
mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang
bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya
bekerja. Aku mulai mengingat 2 5 bulan lalu ada perubahan yang
cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia
tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa
menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum
baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia
sering termenung di depan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia
bilang, ada pekerjaan yang membingungkan. Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan
masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi
beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak
juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa
dengan suara riangnya, " Hai Rima, kenapa dengan anak
sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus
mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2
saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan aku
tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar
dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur
hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun ! Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan
tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan
berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit
setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya.
Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan
masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang ke rumah saat ulang
tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa
sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya
dibanding aku. Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat
perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2,
membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol
kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku
nonton. Kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2
anaknya yang lucu2. Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai
perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya
pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya. Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku
tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung,
bahkan gerimis kemudian. Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7
tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti
ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya,
dan memanggilku,
" Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?" Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat
elektronik itu, Dear Meisha, Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang
mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah
merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku
mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku
mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku. Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku
sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar
seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan
rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak
menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti
perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup
mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan
yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku
tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta
untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara
alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa
pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti
pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta
disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan. Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau
sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang
sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun
hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa
melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan
segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak
jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu.
Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya
berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in
my heart. yours, Mario Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku
erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat
jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku. Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah
bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain. Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis
surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku
simpan di amplop, dan aku letakkan di lemari bajuku,
tidak pernah aku berikan untuknya. Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya.
Aku mengumpulkan tabunganku yang ku simpan dari
sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk
mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran,
karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta
dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku
karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan
teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang
tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Bersambung . . .
Perempuan yang dicintai suamiku
Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya.
Aku mengumpulkan tabunganku yang ku simpan dari
sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk
mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran,
karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta
dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku
karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan
teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang
tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Bersambung . . . Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa
aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan
kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak
mencintai aku dan tidak menginginkan aku? itu lebih aku
hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku. Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya
dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di
dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah
membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu.
Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena
aku akan selalu mencintainya. ********** Setahun kemudian Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata
berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan
masih dipenuhi bunga.
" Mario, suamiku Aku tidak pernah menyangka
pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu,
akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin.
Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah
tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak
memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika
kamu hanya diam dan menuruti keinginanku. Aku pikir,
aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah
memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku
sehingga mau melakukan apa saja untukku Ternyata aku keliru. aku menyadarinya tepat sehari
setelah pernikahan kita.Ketika aku membanting hadiah
jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu
sebenarnya menyukai Mario. Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "
kenapa, Rima ?
Kenapa kamu mesti cemburu? dia sudah menikah, dan aku
sudah memilihmu menjadi istriku?" Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan
sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau
tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk
dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang
sempurna yang engkau inginkan. Istrimu, Rima" Di surat yang lain, Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau
tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun
tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari
matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh
cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat
memandang Meisha Disurat yang kesekian, Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi
marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang
dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak,dan selalu
kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi
boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah.
Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan
sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku
merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau
tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur
di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu
bermasalah Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu,
aku akan tetap berusaha dan menantinya Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari
kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu
disampingnya. Disurat terakhir, Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang
ke-9.
Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini
aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan
masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati,
sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang
hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor. Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar
kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan
menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku
mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun
kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi
dihatimu ? Jelita menatap Meisha, dan bercerita, " Siang itu Mama
menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
keceriaan di wajah mama, dia terus melambai-lambaikan
tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah
yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia
begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir
motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang
jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan
kecepatan tinggi, aku tidak sanggup melihatnya terlontar,
Tante.. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia
tidak lagi bergerak" Jelita memeluk Meisha dan terisak- isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan
sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi
pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan
tadinya aku ingin Rima membacanya. Dear Meisha, Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda,
dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan
hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup
karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya.
Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku
memiliki dia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ? Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau
sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan
surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil
untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana.
Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia
belahan jiwaku. Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih,
yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya
tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
Aku mengumpulkan tabunganku yang ku simpan dari
sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk
mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran,
karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta
dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku
karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan
teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang
tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya. Bersambung . . . Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa
aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan
kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak
mencintai aku dan tidak menginginkan aku? itu lebih aku
hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan
melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku. Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya
dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus di
dalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah
membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu.
Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena
aku akan selalu mencintainya. ********** Setahun kemudian Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata
berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan
masih dipenuhi bunga.
" Mario, suamiku Aku tidak pernah menyangka
pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu,
akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin.
Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah
tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin
memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak
memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika
kamu hanya diam dan menuruti keinginanku. Aku pikir,
aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah
memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku
sehingga mau melakukan apa saja untukku Ternyata aku keliru. aku menyadarinya tepat sehari
setelah pernikahan kita.Ketika aku membanting hadiah
jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu
sebenarnya menyukai Mario. Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, "
kenapa, Rima ?
Kenapa kamu mesti cemburu? dia sudah menikah, dan aku
sudah memilihmu menjadi istriku?" Aku tidak perduli, dan berlalu dari hadapanmu dengan
sombongnya. Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau
tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk
dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang
sempurna yang engkau inginkan. Istrimu, Rima" Di surat yang lain, Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau
tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun
tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari
matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh
cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat
memandang Meisha Disurat yang kesekian, Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.
Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi
marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang
dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak,dan selalu
kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi
boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah.
Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan
sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku
merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau
tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur
di samping tempat tidurmu, di rumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu
bermasalah Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu,
aku akan tetap berusaha dan menantinya Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari
kedua mata indahnya dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu
disampingnya. Disurat terakhir, Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang
ke-9.
Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini
aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan
masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati,
sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang
hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor. Saat aku tiba di rumah kemarin malam, aku melihat sinar
kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan
menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.
Tahukah engkau suamiku, Selama hampir 15 tahun aku
mengenalmu, 6 tahun kita pacaran, dan hampir 9 tahun
kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi
dihatimu ? Jelita menatap Meisha, dan bercerita, " Siang itu Mama
menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat
keceriaan di wajah mama, dia terus melambai-lambaikan
tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah
yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia
begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir
motornya di seberang jalan, Ketika mama menyeberang
jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan
kecepatan tinggi, aku tidak sanggup melihatnya terlontar,
Tante.. aku melihatnya masih memandangku sebelum dia
tidak lagi bergerak" Jelita memeluk Meisha dan terisak- isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan
sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa. Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi
pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan
tadinya aku ingin Rima membacanya. Dear Meisha, Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda,
dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan
hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup
karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya.
Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku
memiliki dia. Hatiku mulai bergetar. Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ? Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau
sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan
surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil
untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana.
Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia
belahan jiwaku. Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih,
yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya
tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika
seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.
Tulang Rusuk Yang Hilang Oleh : Neng Olish
Cerita ini saya posting untuk seorang teman yang sedang
duduk termenung disana menyesali diri. Kehidupan cinta
yang penuh dengan pertengkaran membuat teman saya
ini merasa salah memilih calon pendamping hidupnya yaiu
sang pacar yang sudah 4 tahun menemani hari-harinya. cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat
sedihati orang yang kita sayang …..semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih….terima kasih untuk penulis cerita ini Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu
cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi
sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara
duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan
lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai
meminta kepastian. ya, tentang cinta. Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti)
Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa
Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari
tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita
untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati. ” Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang
indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda
ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan
kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka
menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam
membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai
menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari
keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,
“Kamu nggak cinta lagi sama aku !” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara
spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !” Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk
beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan
tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi
seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak
mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-
barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah
dan mencari pasangan sejati masing-masing. ” Lima tahun berlalu….. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu
akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah
dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota
semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang
Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi
kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum
kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia
tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport,
di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan
perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan
berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau
kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan adayang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….” Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara
mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka
mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di
dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah
karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan
bodohnya dia patahkan. “Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah
fatal "
duduk termenung disana menyesali diri. Kehidupan cinta
yang penuh dengan pertengkaran membuat teman saya
ini merasa salah memilih calon pendamping hidupnya yaiu
sang pacar yang sudah 4 tahun menemani hari-harinya. cerita ini untuk kita semua yang sering kali membuat
sedihati orang yang kita sayang …..semoga kisah ini membuat perubahan akan perasaan pada sang kekasih….terima kasih untuk penulis cerita ini Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu
cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi
sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara
duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan
lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai
meminta kepastian. ya, tentang cinta. Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti)
Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa
Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari
tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita
untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati. ” Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang
indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda
ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan
kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka
menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam
membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain.
Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai
menjadi semakin panas.
Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari
keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,
“Kamu nggak cinta lagi sama aku !” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara
spontan balik berteriak, “Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku !” Tiba-tiba Dara menjadi terdiam , berdiri terpaku untuk
beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan
tak percaya pada apa yang telah dia dengar.
Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi
seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak
mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-
barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah
dan mencari pasangan sejati masing-masing. ” Lima tahun berlalu….. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu
akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah
dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota
semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang
Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi
kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum
kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia
tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara.
Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport,
di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan
perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.
Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan
berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau
kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan adayang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….” Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara
mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka
mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di
dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah
karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan
bodohnya dia patahkan. “Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah
fatal "
IMPIAN SEMATA
Tertunduk aku disudut ilusi
Bayangkan indahnya kehidupan
Yang kuharapkan sesuai dengan kenyataan
Walaupun khayalan semakin jauh
Tentang mimpi yang ingin kuraih
Dan kujadikan makna dari kebahagiaan Kutak ingin bayangkan mimpiku cepat berlalu
Begitu saja dari tidurku Seandainya bisa
Kuingin hanya dia yang kucinta
Bersama keyakinan dan cita citaku
Meski tak kupungkiri
Banyak rintangan yang ada
Dalam catatan ini: Neng Olish
Bayangkan indahnya kehidupan
Yang kuharapkan sesuai dengan kenyataan
Walaupun khayalan semakin jauh
Tentang mimpi yang ingin kuraih
Dan kujadikan makna dari kebahagiaan Kutak ingin bayangkan mimpiku cepat berlalu
Begitu saja dari tidurku Seandainya bisa
Kuingin hanya dia yang kucinta
Bersama keyakinan dan cita citaku
Meski tak kupungkiri
Banyak rintangan yang ada
Dalam catatan ini: Neng Olish
THE POWER WITHIN YOU Oleh Neng Olish
Pada sebuah festival kesenian seorang penjual balon
melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan
beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon
lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik
perhatian pengunjung festival. Kemudian seorang anak berumur 6 tahun menghampiri
penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon
berwarna merah dilepaskan apakah bisa terbang ke udara
juga ?" Kemudian si penjual balon berkata "Yang membuat balon
tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak
peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya
semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya
bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam
balon tersebut. Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku
international best seller karangan Shiv Kera berjudul You
Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama
seperti manusia.
Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan
karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri. P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu
membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ? P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat
lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-
set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-
set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari
pikirkan tersebut tidak akan positif. O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang
lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus
umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis.
Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi
pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa,
tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap
orang. W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada
kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau
ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi
kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau
memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya
sendiri E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil
kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya
kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita
kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif,
tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia. R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan
kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki
masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin
melemah. Apa yang harus kita lakukan ?
Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ? Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power
Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada
masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan
informasi yang positif ke telinga Anda. Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun
pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan
impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang
cantik....karena bukan itu semua yang menentukan
seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi
lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda. Selamat mengembangkan Power Anda..
melepaskan satu balon warna hijau ke udara, dan
beberapa saat kemudian dia melepaskan satu buah balon
lagi. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menarik
perhatian pengunjung festival. Kemudian seorang anak berumur 6 tahun menghampiri
penjual balon tersebut, dan bertanya "Kalau balon
berwarna merah dilepaskan apakah bisa terbang ke udara
juga ?" Kemudian si penjual balon berkata "Yang membuat balon
tersebut terbang ke udara bukan karena warnanya. Tidak
peduli mau warna merah, hitam, biru, atau warna lainnya
semuanya tetap bisa terbang. Karena yang membuatnya
bisa terbang ke udara adalah gas yang terdapat dalam
balon tersebut. Cerita yang begitu luar biasa ini saya kutip dari buku
international best seller karangan Shiv Kera berjudul You
Can Win. Pada dasarnya balon dalam cerita tersebut sama
seperti manusia.
Manusia dapat berhasil mencapai puncak kesuksesan
karena kekuatan yang dimiliki dari dalam dirinya sendiri. P.O.W.E.R atau Kekuatan seperti apa yang mampu
membuat seseorang lebih berhasil dari sebelumnya ? P = Positive
Apapun yang Anda pikirkan, Anda katakan, Anda perbuat
lakukanlah dengan positif. Berawal dari pikiran atau mind-
set kita. Jika Anda mau menanam dan memelihara mind-
set yang negatif, konsekuensinya apa yang dihasilkan dari
pikirkan tersebut tidak akan positif. O = Optimist
Melihat kondisi sulit, mendengar komentar negatif orang
lain terhadap kita, mengalami kegagalan terus menerus
umumnya membuat kita menjadi down dan pesimis.
Manusiawi sekali memang, tapi mau sampai kapan jadi
pesimis ?, Seumur hidup ? Saya lebih memilih bangkit dan coba lagi. Gagal dan mengalami penolakan sudah biasa,
tapi yang luar biasa adalah keyakinan dalam diri setiap
orang. W = Willingness
Yakin saja tidak cukup, seseorang memang harus ada
kemauan dan action untuk mewujudkannya. Kalau
ditanya mau berhasil ?, pasti semua mau berhasil. Tapi
kata orang bijak will is not enough, you have to do. Kalau
memang sudah tidak ada kemauan berhasil, ini perkara sudah repot. Orang tersebut harus menolong dirinya
sendiri E = Enthusiasm
Manusia kalau tidak punya antusiasme sama seperti mobil
kehabisan bensin. Sebagus dan semahal apapun mobilnya
kalau tidak ada bensin percuma saja. Sama seperti kita
kalau punya impian yang luar biasa, mind-set yang positif,
tapi ketika mulai action tidak punya antusiasme maka semuanya sia-sia. R = Refill
Batu baterai saja ada waktunya habis, apalagi dengan
kekuatan dalam diri kita. Adalakalanya kita memasuki
masa sulit, sehingga kekuatan dalam diri kita semakin
melemah. Apa yang harus kita lakukan ?
Isi ulang (refill) kekuatan Anda. Dengan apa ? Isi dengan sesuatu yang mampu meningkatkan power
Anda kembali. Baca buku, fokus pada achievement pada
masa lalu, bangkitkan kembali potensi, masukkan
informasi yang positif ke telinga Anda. Jadi jangan khawatirkan latar belakang Anda, apapun
pendidikan Anda baik itu lulusan lokal maupun lulusan
impor, pesona fisik Anda cantik atau kurang
cantik....karena bukan itu semua yang menentukan
seberapa tingginya Anda akan mencapai kesuksesan tapi
lebih kepada POWER yang ada dalam diri Anda. Selamat mengembangkan Power Anda..
Dunia Milik Gue Oleh : Neng Olish
Setiap orang berhak merasa keren sesuai versinya masing-
masing. Memiliki kebanggaan terhadap diri sendiri,
sesuatu yang sangat manusiawi kan? Ada yang merasa keren karena faktor keturunan.
Misalnya, anaknya pejabat anu, atau cucunya menteri itu.
Dimata saya, orang-orang yang keren karena faktor
keturunan, baru terlihat keren kalau dia ngga petantang-
petenteng mbawa-bawa nama bapaknya atau kakeknya.
Diem-diem saja istilahnya. Ada yang kenal syukur, ngga ada yang kenal lebih bagus. Jadi ngga diberatin sama
nama besar yang bukan punya dia. Ada yang merasa keren karena faktor pertemanan.
Misalnya karena temennya artis atau kenalannya selebritis.
Walaupun saya suka ketawa kalau ketemu sama orang
yang suka berbangga hati karena merasa kenal sama artis
ibukota. Lha, yang ngetop sapa, yang hidungnya mekar
siapa.. Ada yang merasa keren karena lingkungan pergaulannya.
Pokoknya, kalau sudah pernah clubbing di bar anu atau
udah pernah diajak hang-out di lounge itu kok berasanya
AGJGL banget yah.. Anak Gaul Jakarta Gitu Loch! Kalo saya?
Saya bukan keturunannya pejabat, saya ngga punya
temen artis, dan ngga pernah ikut-ikutan clubbing. Tapi
saya tetap menganggap diri saya keren. Kenapa? Karena
saya sendiri yang bilang begitu. Bingung? Tidak perlu.
Narsis? Memang. Nggak narsis nggak eksis dong ah. Buat saya, kalau saya sudah menganggap diri sendiri
keren, orang lain mau bilang apa ya terserahlah. Karena
pelajaran yang saya dapat hari ini adalah, mendengarkan
pendapat orang tentang diri kita itu penting. Tapi jangan
hidup demi pendapat orang lain. Yang lebih penting
adalah pendapat kita mengenai diri sendiri. Tidak perlu mengumpulkan banyak alasan seperti, "Saya
keren karena blablabla... karena blablabla dan blablabla...".
Cukup bilang bahwa, "Saya keren." End of story.
Dan Voila! Keren lah saya. Nah, kalau menurut anda sendiri, anda sudah keren
belum??
:) :)
masing. Memiliki kebanggaan terhadap diri sendiri,
sesuatu yang sangat manusiawi kan? Ada yang merasa keren karena faktor keturunan.
Misalnya, anaknya pejabat anu, atau cucunya menteri itu.
Dimata saya, orang-orang yang keren karena faktor
keturunan, baru terlihat keren kalau dia ngga petantang-
petenteng mbawa-bawa nama bapaknya atau kakeknya.
Diem-diem saja istilahnya. Ada yang kenal syukur, ngga ada yang kenal lebih bagus. Jadi ngga diberatin sama
nama besar yang bukan punya dia. Ada yang merasa keren karena faktor pertemanan.
Misalnya karena temennya artis atau kenalannya selebritis.
Walaupun saya suka ketawa kalau ketemu sama orang
yang suka berbangga hati karena merasa kenal sama artis
ibukota. Lha, yang ngetop sapa, yang hidungnya mekar
siapa.. Ada yang merasa keren karena lingkungan pergaulannya.
Pokoknya, kalau sudah pernah clubbing di bar anu atau
udah pernah diajak hang-out di lounge itu kok berasanya
AGJGL banget yah.. Anak Gaul Jakarta Gitu Loch! Kalo saya?
Saya bukan keturunannya pejabat, saya ngga punya
temen artis, dan ngga pernah ikut-ikutan clubbing. Tapi
saya tetap menganggap diri saya keren. Kenapa? Karena
saya sendiri yang bilang begitu. Bingung? Tidak perlu.
Narsis? Memang. Nggak narsis nggak eksis dong ah. Buat saya, kalau saya sudah menganggap diri sendiri
keren, orang lain mau bilang apa ya terserahlah. Karena
pelajaran yang saya dapat hari ini adalah, mendengarkan
pendapat orang tentang diri kita itu penting. Tapi jangan
hidup demi pendapat orang lain. Yang lebih penting
adalah pendapat kita mengenai diri sendiri. Tidak perlu mengumpulkan banyak alasan seperti, "Saya
keren karena blablabla... karena blablabla dan blablabla...".
Cukup bilang bahwa, "Saya keren." End of story.
Dan Voila! Keren lah saya. Nah, kalau menurut anda sendiri, anda sudah keren
belum??
:) :)
Langganan:
Postingan (Atom)