Melanjutkan perjuangan 41

Jokam Cyber Community [Berpengaruh Tidak Terpengaruh]

the best friendst

the best friendst
"Menampung Aspirasi, Menyampaikan Informasi, Menjalin Komunikasi, Mendekatkan Instituisi"

Sabtu, 03 September 2011

Kisah alroji yang hilang oleh neng olish

ada seorang tukang kayu.
Suatu saat ketika sedang
bekerja, secara tak
disengaja arlojinya terjatuh
dan terbenam di antara
tingginya tumpukan serbuk kayu. Arloji itu
adalah sebuah hadiah dan
telah dipakainya cukup
lama. Ia amat mencintai
arloji tersebut. Karenanya
ia berusaha sedapat mungkin untuk
menemukan kembali
arlojinya. Sambil mengeluh
mempersalahkan
keteledoran diri sendiri si
tukang kayu itu membongkar tumpukan
serbuk yang tinggi itu. Teman-teman pekerja yang
lain juga turut membantu
mencarinya. Namun sia-sia
saja. Arloji kesayangan itu
tetap tak ditemukan.
Tibalah saat makan siang. Para pekerja serta pemilik
arloji tersebut dengan
semangat yang lesu
meninggalkan bengkel
kayu tersebut. Saat itu
seorang anak yang sejak tadi memperhatikan
mereka mencari arloji itu,
datang mendekati
tumpukan serbuk kayu
tersebut. Ia menjongkok
dan mencari. Tak berapa lama berselang ia telah
menemukan kembali arloji
kesayangan si tukang kayu
tersebut. Tentu si tukang
kayu itu amat gembira.
Namun ia juga heran, karena sebelumnya banyak
orang telah membongkar
tumpukan serbuk namun
sia-sia. Tapi anak ini cuma
seorang diri saja, dan
berhasil menemukan arloji itu. “Bagaimana caranya
engkau mencari arloji ini ?”,
tanya si tukang kayu. “Saya hanya duduk secara
tenang di lantai. Dalam
keheningan itu saya bisa
mendengar bunyi tik-tak,
tik-tak. Dengan itu saya
tahu di mana arloji itu berada”, jawab anak itu. Keheningan adalah
pekerjaan rumah yang
paling sulit diselesaikan
selama hidup. Sering secara
tidak sadar kita terjerumus
dalam seribu satu macam ‘kesibukan dan
kegaduhan’. Ada baiknya
kita menenangkan diri kita
terlebih dahulu sebelum
mulai melangkah
menghadapi setiap permasalahan. “Segenggam
ketenangan lebih baik dari
pada dua genggam jerih
payah dan usaha menjaring
angin.” ”


Dipetik dari catatan neng olish,

m.facebook.com/note.php?note_id=240600389309362&refid=20&_ft_a=100000777666487&_ft_tf=240600389309362&_ft_tpi=100000777666487&_ft_ti=14&_ft_sai=2347471856&_ft_fth=4bffbbcd22083781&_ft_time_ft=1315053524&_ft_mf_objid=240600389309362

Tidak ada komentar:

Posting Komentar